Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita pada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya dengan cara itulah ketakqawaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan…. Selanjutnya, shalawat dan salam mari kita bacakan untuk nabi Muhammad Saw sebagaimana perintah Allah dalam Al-Qur’an :
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad Saw). Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi (Muhammad) Saw. ( Al-Ahzab : 56)
Kaum Muslimin rahimakumullah, (biar kaya khotbah beneran ,hhe)
Rasulullah SAW yang artinya lebih kurang:
"Bermula Islam itu dalam keadaan asing, dan akan kembali asing seperti awalnya
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ حَدَّثَنِي كَثِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَوْفِ بْنِ زَيْدِ بْنِ مِلْحَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدِّينَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْحِجَازِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا وَلَيَعْقِلَنَّ الدِّينُ مِنْ الْحِجَازِ مَعْقِلَ الْأُرْوِيَّةِ مِنْ رَأْسِ الْجَبَلِ إِنَّ الدِّينَ بَدَأَ غَرِيبًا وَيَرْجِعُ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ مَا أَفْسَدَ النَّاسُ مِنْ بَعْدِي مِنْ سُنَّتِيقَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Abdullah bin Amru bin Auf bin Zaid bin Milhah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sesunggunya agama (Islam) akan kembali bersarang ke Hijaz sebagaimana ular bersarang ke liangnya, dan pasti agama ini akan terbentengi dengan Hijaz sebagaimana kambing betina menjadikan puncak gunung sebagai benteng. Sesungguhnya Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing, yaitu orang orang yang memperbaiki salah satu dari sunnahku yang telah dirusak oleh orang-orang setelahku". Abu Isa berkata; 'Hadits ini hasan shahih.'
(Sunan Tirmidzi 2554)
demikianlah sodaraku.. jaman sekarang sunah-sunah nabi sudah dianggap asing dan aneh, sekirannya kita menampakan perbuatan atau amalan sunah kita akan mendapat pertanyaan "mana dalilnya?? mana hadistnya?? minta hadist yang shohih ya??" bahkan terkdang dituduh Syirik.. Bid'ah.. khufarat..!
pertanyaan seperti diatas sama seperti ketika sayidina muhammad SAW mengumandangkan dakwahnya di pandang pula asing oleh orang-orang Qurais, yang padahal perbuatan yangg rasul lakukan sudah mahfum dilakukan nabi-nabi sebelumnya seperti khalilullah Nabi Ibrahim AS.
sepeti hari kemarin yang kita bahas ialah tentang tawasul yang dianggap asing?? padahal setiap ibadah haji dan Qurban semuanya adalah bentuk rangkaian Tawasul..
- bertawasul dg kambing / hewan ternak lainya mengharap wasilah dg memotongnya.
- stelah itu memakan daging demi mengharap berkah....- ibdah sai wkt haji bertawasul dg kberkahan usaha imanya siti hajar.- mencium hajar aswad sbg bentuk tawasul dr benda mati mengharap wasilah.- lempar jumrah dg batu juga.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat atas Nabi (Muhammad Saw). Wahai orang-orang beriman, ucapkan shalawat dan salam atas Nabi (Muhammad) Saw. ( Al-Ahzab : 56)
Kaum Muslimin rahimakumullah, (biar kaya khotbah beneran ,hhe)
Rasulullah SAW yang artinya lebih kurang:
"Bermula Islam itu dalam keadaan asing, dan akan kembali asing seperti awalnya
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ حَدَّثَنِي كَثِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَوْفِ بْنِ زَيْدِ بْنِ مِلْحَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدِّينَ لَيَأْرِزُ إِلَى الْحِجَازِ كَمَا تَأْرِزُ الْحَيَّةُ إِلَى جُحْرِهَا وَلَيَعْقِلَنَّ الدِّينُ مِنْ الْحِجَازِ مَعْقِلَ الْأُرْوِيَّةِ مِنْ رَأْسِ الْجَبَلِ إِنَّ الدِّينَ بَدَأَ غَرِيبًا وَيَرْجِعُ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ مَا أَفْسَدَ النَّاسُ مِنْ بَعْدِي مِنْ سُنَّتِيقَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il bin Abu Uwais] telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Abdullah bin Amru bin Auf bin Zaid bin Milhah] dari [bapaknya] dari [kakeknya] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sesunggunya agama (Islam) akan kembali bersarang ke Hijaz sebagaimana ular bersarang ke liangnya, dan pasti agama ini akan terbentengi dengan Hijaz sebagaimana kambing betina menjadikan puncak gunung sebagai benteng. Sesungguhnya Islam itu bermula dalam keadaan asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing, yaitu orang orang yang memperbaiki salah satu dari sunnahku yang telah dirusak oleh orang-orang setelahku". Abu Isa berkata; 'Hadits ini hasan shahih.'
(Sunan Tirmidzi 2554)
demikianlah sodaraku.. jaman sekarang sunah-sunah nabi sudah dianggap asing dan aneh, sekirannya kita menampakan perbuatan atau amalan sunah kita akan mendapat pertanyaan "mana dalilnya?? mana hadistnya?? minta hadist yang shohih ya??" bahkan terkdang dituduh Syirik.. Bid'ah.. khufarat..!
pertanyaan seperti diatas sama seperti ketika sayidina muhammad SAW mengumandangkan dakwahnya di pandang pula asing oleh orang-orang Qurais, yang padahal perbuatan yangg rasul lakukan sudah mahfum dilakukan nabi-nabi sebelumnya seperti khalilullah Nabi Ibrahim AS.
sepeti hari kemarin yang kita bahas ialah tentang tawasul yang dianggap asing?? padahal setiap ibadah haji dan Qurban semuanya adalah bentuk rangkaian Tawasul..
- bertawasul dg kambing / hewan ternak lainya mengharap wasilah dg memotongnya.
- stelah itu memakan daging demi mengharap berkah....- ibdah sai wkt haji bertawasul dg kberkahan usaha imanya siti hajar.- mencium hajar aswad sbg bentuk tawasul dr benda mati mengharap wasilah.- lempar jumrah dg batu juga.
- hal ini menunjukan Boleeh bertawasul dengan benda mati sekalipun.. tergantung bendanya.. jika milik orang sholeh maka akan mdekatkan pada Allah.. jika bendanya milik Orang musyrik, dukun ya mendekatkan pada setan..
contoh kongkretnya adalah kabah, Seharian kita sholat menghadap kabah yg dbangun nabi Ibrahim sebagai wasilah diterimanya sholat kita.Lihat Selengkapnya - Minum air zam zam termasuk tawassul ga ?Of course! siapa seh yg tdk ngarep berkah dr minum zam-zam?