Menanggapi tulisan tersebut Habib Ali Toha Assegaf yang juga seorang dokter mengatakan : “Kontroversi susu yg katanya penyebab osteoporosis adlh buku "The Miracle of Enzyme" ditulis dr.Hiromi Shinya dan buku "pH Miracle"ditulis Dr. Robert O.Young, keduanya bkn ahli gizi,bkn dokter ternama dan terkesan hny asal sensasional saja. Tidak semua isi buku itu jelek tapi landasan berpikirnya mnrt sy tdk ilmiah”
“banyak makan sayuran saya setuju spt yg sering saya anjurkan dlm status saya, tapi logika tentang susu tdk bisa saya terima krn tdk ada bukti ilmiah dan tdk ada dukungan riset atas hal ini” “Dr. Robert O. Young lebih parah lagi, dia mengukur kesehatan org dari aspek pH tubuh dan dlm bukunya "pH Miracle" dia mengatakan bhw susu menyebabkan tubuh menjadi asam dan semua yg menyebabkan tubuh menjadi asam akan membahayakan kesehatan.... Saya blm baca lgkp ttg hal ini namun soal susu ini spt kemarin sy jelaskan bhw minum susu bkn sekedar mencegah osteoporosis namun lbh dari itu calcium adlh unsur yg dibutuhkan juga oleh gigi,syaraf dan otak serta otot, dan susu adlh sumber calcium yg terbaik dan plg mudah diserap. Rasulullah pernah mengangkat kurma dan susu dan beliau SAW mengatakan "Haadzaa al-athyabaan" ini dua makanan terbaik, Beliau SAW adlh rujukan ilmiah utama saya, maka tdk ada pernyataan lain yg setara apalagi mengungguli pernyataan beliau SAW.” Lalu bagaimanakah Susu menurut pandangan Qur’an dan Hadist?? Alhamdulillah Team Forsansalaf.com menjelaskan dengan sangat gamblang Sbb :
Diriwayatkan oleh Imam Abi Daud dari hadits Ibn Abbas :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ طَعَامًا فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَارْزُقْنَا خَيْرًا مِنْهُ وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ لَبَنًا فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ فَإِنِّي لَا أَعْلَمُ مَا يُجْزِئُ مِنْ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ إِلَّا اللَّبَنُ Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa diberi makanan oleh Allah, maka ucapkanlah “ Ya Allah berilah keberkahan kepada kami di dalam makanan ini, dan berilah kami rizqi yang lebih baik lagi”, dan barangsiapa diberi Allah minuman susu, maka ucapkanlah “Ya Allah berilah keberkahan kepada kami di dalam minuman ini dan tambahilah kami dari susu, karena sesungguhnya aku tidaklah mengetahui apa yang bisa mencukupi dari makan dan minum kecuali susu “
Bisa kita cermati dari hadits di atas bahwa Rasulullah membedakan dalam berdoa ketika mengkonsumsi sesuatu antara makanan dan susu. Dalam makanan Nabi menggunakan konteks “وارزقنا خيرا منه ” (berilah kami rizqi yang lebih baik lagi) tapi ketika berupa susu nabi menggunakan konteks
“وزدنا منه ” (dan tambahilah kami darinya), ini menunjukkan adanya sesuatu kekhususan pada susu yang tidak didapati pada makanan lainnya dengan bukti nabi hanya meminta tambahan kenikmatan susu karena sudah mengetahui dengan keistimewaan yang ada di dalamnya. Berbeda dengan makanan, nabi justru meminta kenikmatan yang lebih baik lagi. Beliau pun menjelaskan kelebihan susu dalam ucapan setelahnya “karena sesungguhnya aku tidaklah mengetahui apa yang bisa mencukupi dari makan dan minum kecuali susu “ .
Di dalam kitab Tuhfatul Akhwadzi syarh sunan At-Tirmidzi juz 8 hal 353 disebutkan bahwa alasan kenapa nabi menggunakan konteks “ وَزِدْنَا مِنْهُ “pada susu, tidak menggunakan “وارزقنا خيرا منه ” karena memang tidak didapatkan makanan yang lebih bagus dari susu dan tidak ada yang bisa menghilangkan rasa lapar dan dahaga sekaligus kecuali susu.
)وَزِدْنَا مِنْهُ( وَلَا يَقُولُ خَيْرًا مِنْهُ لِأَنَّهُ لَيْسَ فِي الْأَطْعِمَةِ خَيْرٌ مِنْهُ) لَيْسَ شَيْءٌ يُجْزِئُ ( بِضَمِّ الْيَاءِ وَكَسْرِ الزَّايِ بَعْدَهَا هَمْزٌ أَيْ يَكْفِي فِي دَفْعِ الْجُوعِ وَالْعَطَشِ مَعًا Susu, anugerah Allah yang menakjubkan
Jika kita mau meneliti asal usul dari susu, maka sungguh mengagumkan, karena menunjukkan kepada kita begitu besar kekuasaannya Allah SWT. Bagaimana tidak, Allah menciptakan susu yang suci lagi bermanfaat di antara 2 tempat yang najis dan menjijikkan yaitu kotoran di usus besar dan darah, sebagaimana yang termaktub didalam Al-Qur’an surat An-Nahl ; 66 :
} وَإِنَّ لَكُمْ فِي الأنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ{ “dan sesungguhnya bagi kalian di dalam binatang-binatang ternak ada satu pelajaran. Kami memberi kalian minum dari apa yang ada di perutnya diantara kotoran dan darah (berupa) susu yang bersih yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya “
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memberi kita minuman dari dalam perut binatang ternak yang mencakup onta, sapi, dan kambing berupa susu yang suci lagi bermanfaat bagi yang meminumnya (baik untuk anak kecil atau orang dewasa). Berarti tidaklah benar bahwa minum susu itu hanya dikhususkan bagi yang masih kecil atau hanya pada susu ASI bukan dari susu binatang ternak, karena bagaimana mungkin kita akan mencela apa yang diberikan oleh Allah SWT.
Susu, minuman Nabi
Rasulullah SAW begitu sering meminum dan memuji susu. Beberapa hadits di bawah ini menjelaskan tentang hal itu, diantaranya:
1. Di dalam shohih Muslim diriwayatkan hadits dari Maimunah
شرح النووي على مسلم – (ج 4 / ص 113( و حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو عَنْ بُكَيْرِ بْنِ الْأَشَجِّ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ إِنَّ النَّاسَ شَكُّوا فِي صِيَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَرَفَةَ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ مَيْمُونَةُ بِحِلَابِ اللَّبَنِ وَهُوَ وَاقِفٌ فِي الْمَوْقِفِ فَشَرِبَ مِنْهُ وَالنَّاسُ يَنْظُرُونَ إِلَيْهِ Berkata Maimunah (istri Rasulullah SAW) bahwa “Sesungguhnya manusia (para sahabat) meragukan puasa Nabi SAW di hari Arafah, maka sayyidah Maimunah mengirimkan kepada Nabi susu ketika Nabi wuquf di Arafah, lalu Nabi meminum susu tersebut “
2. Di dalam musnad Imam Ahmad, dirawayatkan hadits Dliror bin Auzar :
المعجم الكبير للطبراني – (ج 7 / ص 344( حَدَّثَنَا مُعَاذُ بن الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا حَفْصُ بن غِيَاثٍ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ يَعْقُوبَ بن بَحِيرٍ، عَنْ ضِرَارِ بن الأَزْوَرِ، قَالَ: أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بناقَةٍ هَدِيَّةٍ، فَقَالَ لِي:”قُمْ فَاحْلُبْهَا”، فَقُمْتُ فَحَلَبْتُهَا، فَلَمَّا ذَهَبْتُ لأُجْهِدَهَا، قَالَ:”دَعْ دَاعِيَ اللَّبَنِ”. Berkata Dliror bin Auzar “Aku membawa kepada Rasulullah SAW onta hadiah, lalu Nabi berkata kepada “ Berdirilah dan perahlah susunya”, maka akupun memerahnya, ketika aku bersemangat untuk memerah keseluruhannya, Nabi berkata “Tinggalkan sedikit sebagai perangsang keluarnya susu”
3. Dalam sunan At-Tirmidzi
سنن الترمذي – (ج 11 / ص 355( حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عُمَرَ وَهُوَ ابْنُ أَبِي حَرْمَلَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ دَخَلْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَخَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ عَلَى مَيْمُونَةَ فَجَاءَتْنَا بِإِنَاءٍ فِيهِ لَبَنٌ فَشَرِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا عَلَى يَمِينِهِ وَخَالِدٌ عَلَى شِمَالِهِ فَقَالَ لِي الشَّرْبَةُ لَكَ فَإِنْ شِئْتَ آثَرْتَ بِهَا خَالِدًا فَقُلْتُ مَا كُنْتُ أُوثِرُ عَلَى سُؤْرِكَ أَحَدًا ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَطْعَمَهُ اللَّهُ الطَّعَامَ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَأَطْعِمْنَا خَيْرًا مِنْهُ وَمَنْ سَقَاهُ اللَّهُ لَبَنًا فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيهِ وَزِدْنَا مِنْهُ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ شَيْءٌ يُجْزِئُ مَكَانَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ غَيْرُ اللَّبَنِ” قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَن Ibn Abbas berkata “ Aku bersama Rasulullah dan Kholid bin Walid masuk ke rumah Maimunah, lalu Maimunah membawakan wadah berisi susu dan Rasul pun meminumnya sedangkan aku berada di sebelah kanan Rasulullah dan Kholid bin Walid di sebelah kirinya, maka Rasul pun berkata hak minum pertama susu ini untukmu (karena berada di sebelah kanan), kalau kau menghendaki aku dahulukan Kholid atas kamu, maka aku pun berkata aku tidak akan mendahulukan siapa pun untuk mendapat sisa minumanmu“
4. Hadits yang diriwayatkan oleh Umi Muabbid tentang mu’jizat Nabi dengan susu :
الآحاد والمثاني لابن أبي عاصم – (ج 9 / ص 464( حدثنا أحمد بن محمد ، ثنا عبد الرحمن بن محمد بن شعبة ، ثنا حزام بن هشام بن حبيش بن خالد بن خليد بن ربيعة الخزاعي ، ثنا أبي ، عن جده ، عن أخته أم معبد واسمها عاتكة بنت خالد الخزاعية قالت : لما أن هاجر رسول الله صلى الله عليه وسلم من مكة وخرج منها يريد المدينة ومعه أبو بكر الصديق ومولى لأبي بكر يقال له : عامر بن فهيرة وعبد الله بن الأريقط الليثي دليلهم فمروا بنا فدخلوا خيمتي وأنا مختبئة بفناء خيمتي أسقي وأطعم المارين فقال : ألا هل من لحم فبعثت إليهم بشاة ذات لبن فردها وبعثت إليه بعناق جذعة فقبلها وقال : إنما رددنا الشاة لأنها ذات لبن فهل عندك من تمر ؟ فقلت : لا والله ولو كان عندي ما تطلبون ما جاوزتم خيمتي وكانوا مرملين مجهودين فنظر النبي صلى الله عليه وسلم فإذا شاة بالفناء فقال : ما هذه الشاة يا أم معبد ؟ فقلت : شاة خلفها الراعي من الجهد ليس بها لبن ولا لحم قال : تأذنين لنا أن ندنو منها ونحلب ؟ قلت : نعم إن رأيت بها حلابا بأبي أنت وأمي فدعا بها رسول الله صلى الله عليه وسلم فمسح بيده ضرعها وقال : بسم الله ودعا ربه فتفاجت ودرت واجترت وكلفت ثم دعا بالإناء فأتيته بإناء لنا إذا ملأناه يربض الرهط فحلب منها حتى امتلأ وتدفق فسقاني حتى رويت ثم سقى أبا بكر ثم رجلا رجلا ممن معه ثم شرب النبي صلى الله عليه وسلم ثم ارتحل وارتحل أصحابه عنا وبايعه أهل الماء على الإسلام ثم جاء زوجي من الرعي يسوق أعنزا لنا عجافا فقربت إلى زوجي اللبن وأخبرته خبر النبي صلى الله عليه وسلم وأخبرته ببركته Dalam hadits panjang di atas diceritakan dari Umi Mu’abbid ketika Nabi bersama rombongan termasuk Abu Bakar Assiddiq hijrah dari Makkah ke Madinah sampailah ke perkemahan Ummi Mu’abbid dalam keadaan payah, lalu mereka meminta kepada Ummi Mu’abbid makanan berupa daging, maka didatangkan seekor kambing yang menyusui, maka Nabi-pun menolak dengan alasan menyusui, maka didatangkan lagi seekor onta dan diterima oleh Nabi, ketika Nabi melihat di dalam kemahmya Ummi Mu’abbid, nampaklah seekor kambing, Nabipun berkata “ Kambing apa ini wahai Ummi Mu’abbid?” akupun menjawab “Kambing yang telah ditinggalkan oleh penggembalanya karena tidak mempunyai susu dan daging (kurus dan tidak sehat)” lalu Nabi berkata “Apakah kau mengizinkan jika kami memerah susunya?” maka akupun menjawab “Ya, jika engkau menghendaki ya Rasullullah “ maka Nabi mengambil dan mengusap kantung susu kambing tersebut, seketika itu kambing tersebut mempunyai susu yang berlimpah, dan Nabi-pun memerah susunya dan memberikan kepadaku dan para sahabatnya lalu terakhir beliau yang meminumnya “
5. Hadits isro’ mi’roj Nabi Muhammad SAW:
وَفِي حَدِيث اِبْن عَبَّاس عِنْد أَحْمَد ” فَلَمَّا أَتَى الْمَسْجِد الْأَقْصَى قَامَ يُصَلِّي ، فَلَمَّا اِنْصَرَفَ جِيءَ بِقَدَحَيْنِ فِي أَحَدهمَا لَبَن وَفِي الْآخَر عَسَل ، فَأَخَذَ اللَّبَن ” الْحَدِيث ، وَقَدْ وَقَعَ عِنْد مُسْلِم مِنْ طَرِيق ثَابِت عَنْ أَنَس أَيْضًا أَنَّ إِتْيَانه بِالْآنِيَةِ كَانَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ قَبْل الْمِعْرَاج وَلَفْظه ” ثُمَّ دَخَلْت الْمَسْجِد فَصَلَّيْت فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجْت فَجَاءَ جِبْرِيل بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْر وَإِنَاء مِنْ لَبَن ، فَأَخَذْت اللَّبَن ، فَقَالَ جِبْرِيل : أَخَذْت الْفِطْرَة . ثُمَّ عَرَجَ إِلَى السَّمَاء “ Dalam hadits Ibn Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad “ ketika Nabi sampai di Masjid Al-Aqsha, maka Nabi sholat, ketika beranjak dari sholat, Nabi diberi 2 wadah berupa susu dan madu, maka Nabi-pun mengambil susu”
Dalam riwayat Imam Muslim dari hadits Anas “ lalu aku (Nabi) masuk kedalam masjid dan sholat 2 rakaat, lalu aku keluar, datanglah Jibril dengan membawa susu dan khomr, maka akupun mengambil susu, lalu Jibril mengatakan “ kau telah mengambil yang suci (yaitu agama islam) “
Perhatikan hadits di atas! Nabi memilih susu daripada madu atau khomr dan Jibril menyatakan susu adalah lambang kesucian.
Dari Ayat al Qur’an dan hadits-hadits di atas dapat disimpulkan bahwa susu adalah makanan yang dianugerahkan oleh Allah untuk manusia. Bahkan kekasih Allah Muhammad Rasulullah serta para shahabat pengikut Rasul meminum susu. Sebagai orang yang beriman sudah seharusnya kita tidak terpengaruh dengan tulisan Prof Dr Hiromi Shinya tapi lebih kita dahulukan ayat Ilahi dan hadits Nabi.
Forsanslaf : http://www.forsansalaf.com/2009/bebarkah-susu-ternak-makanan-yang-buruk-bagi-manusia/